Tulisan kali ini akan membahas mengenai etika dalam melakukan marketing. Terutama dari sudut pandang moral sebagai sebuah perusahaan dan pribadi. Kami khususkan dalam membuat headline sebuah website yang tampil di mesin pencarian google.

Sebagaimana kita sudah mengatahui bersama. Banyak usaha, yang tidak hanya rental mobil, menggunakan bahasa superlatif untuk promosi mereka, contoh bahasa yang dipakai adalah sebagai berikut : terbaik, termurah, terpercaya, terhandal, terbanyak dipakai. Untuk aplikasi dalam dunia rental mobil sering kita dapati di pencarian google sebagai berikut : rental mobil jogja terbaik, sewa mobil jogja termurah dan seterusnya.

Secara alami, manusia akan tertarik dengan bahasa promosi yang menggunakan kata-kata superlatif tersebut. Namun jika ditinjau dari kacamata moral maupun agama islam (jika pemilik usaha tersebut adalah muslim). Hal tersebut merupakan hal yang tidak layak. Karena bisa jatuh dalam kebohongan. Dimana kita tahu, agama lain selain islam juga melarang kebohongan.

Mengapa bisa jatuh dalam kebohongan? Ambil contoh seperti ini, kita mengatakan bahwa CV Tugu Tour & Rent Car adalah rental mobil jogja termurah. Jika ternyata ada rental mobil di Yogyakarta yang lebih murah daripada kami, maka kami melakukan kebohongan publik, yang sanksi nya akan didapatkan hingga di akhirat kelak, serem kan? Dan masih banyak contoh bahasa promo dengan kalimat ter – lainnya.

Haruskah Melabeli Diri Sebagai Rental Mobil Terbaik Jogja

Ilustrasi mobil, sumber unsplash

Solusi untuk Rental Mobil

Lantas, seperti apa solusinya jika dalam dunia internet marketing. Karena kita tahu banyak orang suka mencari dengan imbuhan termurah, terpercaya, terbaik dan sebagainya saat mencari produk. Misalkan dengan query rental mobil terbaik di Jogja, sewa mobil jogja termurah” dan sebagainya.

Kita bisa menggunakan headline atau frasa tulisan di artikel dengan imbuhan lain. Misalkan dengan frasa dapatkan pelayanan rental mobil jogja terbaik dari kami, dapatkan harga sewa mobil jogja termurah kami dan seterusnya. Sehingga frase superlatif tersebut masih bisa dipakai, tanpa harus menggunakan bahasa yang bohong. Karena ada imbuhan dari kami, kami dan yang semisalnya.

Cara lain dengan frase bertanya. Misalkan dengan pertanyaan seperti ini : Apakah anda mencari rental mobil jogja terbaik? Apakah sedang mencari rental mobil jogja termurah? Dan sebagainya. Nanti dijawaban bisa disampaikan membandingkan dengan yang lain. Jika menganggap harga dan pelayanan rental kami termurah atau terbaik, silahkan segera kontak kami.

Ok, kami berusaha untuk berhati-hati, namun bisa jadi dalam tulisan maupun headline kami ada yang belum tepat. Kami minta maaf, dan sudilah pembaca yang budiman mengingatkan kami lewat komentar atau halaman kontak kami. Terimakasih, matur nuwun.